Duck hunt
NEWS XN - OFFICIAL NETWORK
Allah is Sufficient for us! Most Excellent is He in Whom we trust! Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.

(Ali ‘Imran, 3:173)

Janganlah
HomeBlog
Agama (Islam) tidak mungkin tegak (jaya) kecuali dengan al-Kitab (Al-Qur'an), al-Mizan (timbangan keadilan) dan al-Hadid (kekuatan besi). Kitab adalah yang memberi petunjuk, sedangkan besilah yang menolongnya. Dengan al-Kitab, tegaklah ilmu dan agama. Dengan al-Mizan hak-hak harta dapat ditunaikan. Dan dengan al-Hadid hukum pidana Islam dapat ditegakkan.
(Majmual-Fatawa:25/365)

█████████████████████████████
█████████████████████████████

CATATAN
Episode terakhir dalam hidup adalah mati, 
Setiap kita pasti akan mati.
Allah Ta'ala berfirman:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
"(Ali 'Imran- 185)
Episode terakhir dalam hidup adalah mati,
Setiap kita pasti akan mati.
Allah Ta'ala berfirman:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
"(Ali 'Imran- 185)

████████████████████████████
████████████████████████████

KISAH IBUNDA ASIYAH ISTRI FIR'AUN
KISAH IBUNDA ASIYAH ISTRI FIR'AUN...!!!!
Kisah Ibunda Asiyah, Istri Fir’aun.
"Allah Subhanahuwata’ala, berfirman:
“Dan Allah membuat perumpamaan, bagi orang-orang yang beriman, istri Fir’aun, ketika dia berkata, ‘Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS. At-Tahrim: 11).
Istri Fir’aun, namanya adalah Asiyah binti Muzahim.''

[1]. Ia beriman kepada Allah Ta’ala dan Nabi Musa alahissalam. Sedangkan suaminya seorang kafir yang durhaka kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya yakni Nabi Musa alaihissalam.
Ketahuilah wahai para ukhti, Allah Ta’ala memberikan perumpamaan kepada kalian dan kita, juga kepada jin, tentang kisah Asiyah, perempuan yang teguh keimanannya, meskipun suaminya adalah seorang yang sangat kafir lantaran mengaku dirinya sebagai tuhan.
Asiyah selalu dizalimi oleh suaminya Fir’aun. Ia menyiksanya sampai akhirnya Asiyah meninggal dalam siksaan yang dialaminya, Allah Ta’ala menyelamatkan ia dari suami dan pengikutnya yang zalim dengan mewafatkannya, dan mengembalikan rohnya ke sisi-Nya.
Dikisahkan dalam Kitab Tafsir Al-Jahmi’ li Ahkam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi, bahwa Abu Al-Aliyah berkata, “Fir’aun telah mengetahui keimanan istrinya, lalu dia keluar menuju para pembesarnya dan bertanya kepada mereka, ‘Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahim?’ mereka menyanjung Asiyah. Fir’aun berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya dia telah menyembah Tuhan selain aku.’ Mereka berkata kepadanya, ‘Bunuhlah dia.’ Fira’un kemudian mengikat Asiyah dan membelenggu kedua tangan dan kakinya. Asiyah berkata, ‘Ya Rabb-ku bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga.’Hal itu bertepatan dengan kedatangan Fir’aun. Asiyah tersenyum ketika dia melihat rumahnya di surga. Fir’aun berkata, ‘Tidakkah kalian heran akan kegilaannya? Sesungguhnya kita sedang menyiksanya, tapi dia malah tertawa.’ Allah kemudian mengambil nyawa Asiyah.”

[2] Salman Al-Farisi berkata pada riwayat yang dituturkan oleh Utsman An-Nahdi, “Asiyah dijemur di terik matahari. Apabila sengatan matahari menyakitinya, malaikat menaunginya dengan sayap-sayapnya.”

[3]Menurut suatu pendapat Fir’aun menjemur kedua tangan dan kedua kakinya di terik matahari, dan meletakkan sebongkah batu besar, di punggung Asiyah. Allah kemudian memperlihatkan kepada Asiyah rumahnya di surga.

[4]Wahai saudariku, inilah perumpamaan yang Allah ceritakan kepada kita. Sungguh, betapa sakitnya orang-orang terdahulu, yang berjuang mempertahankan imannya yang benar.
Mereka tidak ragu sedikit pun. Mereka tidak berpaling sedikit pun. Meskipun mereka disiksa dengan siksaan yang sangat berat, yang tidak layak siksaan itu diberikan kepada seorang perempuan. Apalagi yang memberikan siksaan itu adalah suaminya sendiri.
Maka Allah Ta’ala menjadikan buab bibir yang buruk bagi Fir’aun, dan menjadikan istri Fir’aun buah tutur yang baik sepanjang masa.
Wahai para istri, apakah kalian mengalami siksaan oleh suami-suami kalian? Bersabarlah di jalan Allah, dan laksanakan shalat. Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, dicintai Allah Ta’ala. Sabar itu tidak ada batasnya. Dan suami kalian itu, pasti berada dalam kerugian yang besar, karena telah menyia-nyiakan istrinya.
Pelajarilah tingkah laku suami, dan tanyakan kepada orang yang berilmu, supaya kamu bisa membatalkan pernikahan jika hal itu memenuhi syarat—syarat dalam pandangan Islam. Dalam hukum Islam, jika suami kafir (bukan beragama Islam) maka pernikahan batal.
Sesungguhnya, Allah Ta’ala telah mengisahkan seorang perempuan sholeh di antara perempuan-perempuan sholeh lainnya, yang dikisahkan di dalam Al-Quran dengan karakteristik dan kasusnya masing-masing.
Kisah Asiyah adalah kisah yang menjadi suriteladan bagi wanita-wanita mukmin. Ini adalah kisah Istri yang sholeh namun suaminya durhakan. Pelajaran yang bisa diambil adalah, bersabar atas perbuatan buruk suami, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Sesungguhnya suami adalah cobaan bagi istri, dan istri adalah cobaan bagi suami. Begitu juga anak-anak yang kita lahirkan dan besarkan.
Wahai para istri, jika kalian disiksa suami, maka ingatkanlah dia dengan peringatan Allah Ta’ala di dalam Al-Quran, doakanlah dia di dalam shalat agar diberi petunjuk dan supaya hatinya lembut, atau jika telah memenuhi syarat, maka boleh mambatalkan pernikahan, atau kamu bisa berdoa dengan doa sebagaimana doa Istri Fir’aun. Semoga keselamatan atas kita semua. Demikianlah kisah singkatnya, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran. (*)
Sumber : Muslimah Zuhud.Co

Back to home